Kamis, 19 November 2009

FINANCIAL FREEDOM ala Udin (Tukang Becak) vs Howard Schultz (Starbucks)

THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi. Berapa
besar space yang ada "di dalam box" tsb? Relatif Berapa besar space yang
ada "di luar box" tsb? WOW! No Limit

Coba kita lupakan segenap teori canggih dunia entrepreneurship (ttg modal
usaha, skill, keberanian untuk memulai usaha, dst,dst). Sementara banyak
orang yang masih harus bergelut dalam kesibukan bisnis setiap hari setelah
10 tahun berbisnis, mari kita simak kisah ilustrasi seorang Udin tamatan
SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelah bekerja hanya lebih
kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp. 9 juta/bulan !!!

Becak ke-1 :
==> Udin memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp. 60,000/hari
(bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnya sekitar Rp.
30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp. 30,000/hari.
Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang harganya Rp. 12
juta/unit.

Becak Ke-2 :
==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari.
Sementara ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp.
60,000/hari. Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.

Becak Ke-3 :
==> Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.

Becak Ke-4 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-5 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-6 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-7 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-8 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-9 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-10 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.

Setelah becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak
pertamanya ke orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untuk
mengurusi ke-10 becaknya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp.
300,000/hari, atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor).
Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.


============ =======
Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari
sebuah bisnis.
Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti dalam ilustrasi),
sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan itu bisa terjadi.

Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu? Mungkin 1 banding 10
juta. Tetapi tetap masih ADA.

Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur
hidupnya dan terus hidup susah? Buanyyaaak sekali.


============ =========
Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau
bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan
kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan....

THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.

Kunci kesuksesannya terletak pada "DUPLIKASI".

Ini rahasianya : "JALANKAN BISNIS YANG MUDAH DI DUPLIKASIKAN, DAN TIDAK
PERLU KETERLIBATAN KITA SECARA PENUH DALAM BISNIS TERSEBUT".
Contoh : ikuti bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakan
asset tsb, dst.

KUNCI UTAMA LAINNYA adalah : HIDUP HEMAT PADA AWALNYA UNTUK MENABUNG ,
UANG TABUNGANNYA DI INVESTASIKAN UNTUK MENGHASILKAN UANG, LAKUKAN TERUS
BERULANG-ULANG, SETELAH PENGHASILANNYA SUDAH CUKUP BESAR, BARULAH HIDUP
BERSENANG-SENANG.


============ ========= ========
Mari berhitung matematika ...
Jika Anda diberikan 2 option kontrak kerja / kontrak bisnis berikut ini,
mana yang Anda pilih ?

1). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan/ bulan Rp. 100 juta.
2). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan di bulan pertama
cuma Rp. 1000, tapi berlipat dua setiap bulan.

Pilih mana ????

Jawabannya :

Option I : Penghasilan Rp. 100 juta/bln x 24 bln = Rp. 2,4 Milyar

Option II :
Bulan ke-1 : Rp. 1000
Bulan ke-2 : Rp. 2 ribu
Bulan ke-3 : Rp. 4 ribu
Bulan ke-4 : Rp. 8 ribu
Bulan ke-5 : Rp. 16 ribu
Bulan ke-6. Rp. 32 ribu
Bulan ke-7 : Rp. 64 ribu
Bulan ke-8 : Rp. 125 ribu
Bulan ke-9 : Rp. 250 ribu
Bulan ke-10: Rp. 500 ribu
Bulan ke-11: Rp. 1 juta
Bulan ke-12: Rp. 2 juta
Bulan ke-13: Rp. 4 juta
Bulan ke-14: Rp. 8 juta
Bulan ke-15: Rp. 16 juta
Bulan ke-16: Rp. 32 juta
Bulan ke-17: Rp. 64 juta
Bulan ke-18: Rp. 128 juta
Bulan ke-19: Rp. 256 juta
Bulan ke-20: Rp. 512 juta
Bulan ke-21: Rp. 1 milyar
Bulan ke-22: Rp. 2 milyar
Bulan ke-23: Rp. 4 milyar
Bulan ke-24: Rp. 8 milyar

Jika Anda pilih option I, Anda kecolongan hampir 6 MILYAR !!!

Kita hanya diajari oleh guru di sekolah tentang teori2 Albert Eintein spt
rumus kekuatan bom atom spt "E=MC2", dst.
Tetapi tidak diajarkan bahwa "kekuatan duplikasi" juga dikagumi oleh
Albert Eintein, ilmuwan paling cemerlang abad 20, ia mengatakan "KEKUATAN
DUPLIKASI ADALAH KEAJAIBAN DUNIA YANG KE DELAPAN".


============ ========= ==
FINANCIAL FREEDOM ALA HOWARD SCHULTZ (pemilik Starbucks)?
Bayangkan seorang pengusaha jenius sekaliber Schultz (ia baru dijuluki
pengusaha jenius setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide
bisnis menjual segelas kopi seharga puluhan ribu rupiah, ia diteriakin
GILA dan ditolak ratusan orang). Ia mampu mengubah produk komoditas murah
(kopi) menjadi produk eksklusif (customer-experienc e) berharga luar biasa
mahal. Ia pandai pula mendapatkan dana segar nan murah melalui GO PUBLIC.
Ia pandai pula memanfaatkan media
sebagai "public relation" untuk mempromosikan Starbucks. Ia pandai pula
membangun partnership dgn perusahaan global spt Pepsi, dst.
Hasilnya LUAR BIASA. Dengan kekuatan "KONSEP DUPLIKASI", kedai kopi
pertama yang dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari
10,000 toko di tahun 2006, tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat
GANDA setiap tahun sampai sekarang...
Schultz lalu memutuskan untuk PENSIUN. Di tahun 2000, ia menggaji seorang
"mandor" utk mengurus jaringan Starbucks nya di seluruh dunia. Tentu saja
sang mandor disebut dengan istilah keren "CEO" bernama Orin C. Smith.

Baik sang TUKANG BECAK maupun SCHULTZ sama2 mencapai "financial freedom".
Yang satu pencapaiannya hanya kelas regional, yang satu lagi kelas dunia...

Sedangkan milyaran penduduk dunia tidak pernah mencapai "financial
freedom", walaupun hanya di kelas regional saja...

============ ======
Bila sang TUKANG BECAK tamatan SD mampu melakukannya, seorang tamatan S1
secara logika pasti bisa melakukannya dengan hasil 3 kali lipat lebih
banyak (SD ke S1 kan ada 3 tahap, yakni SMP, SMU, baru Universitas) .

Mari kita ambil hikmahnya. Seandainya salah satu dari kita bisa
memanfaatkan hikmah tsb dgn TAKE ACTION, semoga financial freedom bisa
tercapai dalam 5 tahun mendatang...
--

Tessa S. Suryanegara

www.olibizboss. blogspot. com ---> nanti malem mo ta' copas di mari
www.olibiamilo. multiply. com
http://www.olibiz. co.cc

Konsultasi Bisnis Jaringan pemasaran Safir Senduk

Dari tabloid Nova, silakan dibaca...semoga mendapatkan pencerahan.

Yang mau join Bossfamily, jangan ragu kontak di sini atau www.bossluarbiasa.com/?id=putri_hayati. Ada kesempatan, modal kecil, rugi kalau dilewatkan. Bulan ini BossFam melahirkan lagi dua SM dan Director baru. Di BossFam, kalau Anda mau dan komit, Insya Allah berhasil. Banyak yang menutup mata padahal tidak tahu apa-apa. Minimal, kasih kesempatan pada diri Anda untuk mendengarkan dan memikirkannya.


Pak Safir yang terhormat,

Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang
bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok,
saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu.
Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya
sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua
anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak
ceritakan?
Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya,
dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa
dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena
suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup
tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup
berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal
enggak apa-apa kan Pak Safir?
Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terus
memberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti
saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa
mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
N di Jakarta

JAWABAN :


Ibu N di Jakarta,
Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara
apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis
itu bagus sekali. Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat
tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu
mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik.


Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus,
masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di
bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan
saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.


1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini
Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga
terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang
berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis
jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda
hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya,
banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil
tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.


Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihat
apakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan
pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para
kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda
bisa
melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.

2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya
Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa
gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama
adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung
(direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual
dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang,
kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan
membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda
punya uang.


Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan
lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli?
Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa
mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai
pengeluaran- pengeluarannya.

Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual
jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada
perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa
pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli.
Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan
pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?


3. Saya sibuk dan tidak punya waktu
Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari
perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka
adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa
di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat
mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak
lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time
atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka
bekerja di kantor mereka.


Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya
mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak
melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan
pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalti
kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk
bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.


Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini.
Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan
baik.

4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar
daripada yang masuk belakangan
.
Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun
2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk
sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa
berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum
berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau
lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.


5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual
Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu
punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan
pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan
untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan
membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.

Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi
bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka
tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.

Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga
untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan
jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda
juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk
tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi
Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.


Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda.
Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.

Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA

Rabu, 28 Oktober 2009

meriahnya oriflame...happy-nya BossFamily...

Siapa bilang bisnis itu cuma bikin kepala jadi puyeng dan hati deg-degan karena pendapatan yang belum jelas n pengeluaran yang belum jelas...
Siapa bilang bisnis itu selalu identik dengan kesusahan dan kesulitan ditambah kelelahan n bikin waktu senang-senang jadi kurang, karena harus mikirin terus gimana caranya bayar gaji karyawan bulan ini, bayar tagihan bulan ini, dan sebagai, dan sebagainya...
Kalau kamu merasa begitu, mungkin sudah saatnya kamu ngelirik bisnis yang saya ikuti sekarang. Bisnis murah, meriah, senang hati..

Minggu, 25 oktober 2009, ruangan lantai dasar oriflame bulungan terlihat meriah banget dengan balon warna-warna dan pita di sana-sini, plus keramaian suara krucil-krucil yang tumplek uwek jadi satu dengan para bapak dan ibu mereka yang juga ada di sana. Ada apakah gerangan??kok kayak ada yang ulang tahun?? yupp benar banget...tanggal 25 oktober kemarin, BossFamily merayakan hari jadinya yang ke-5. Hehehe..ternyata masih bocah ya...tapi coba lihat dong pergerakannya...udah puluhan leader yang dilahirkan di sana di usianya yang masih balita ini. Gimana kalau udah remaja ya..wa...antrian DIAMOND bisa berderet-deret, berkat semua fasilitas dan kebersamaan yang ada di BossFam ini. Salah satunya insya Allah adalah gue, amiinn...

Diawali dengan nyanyi-nyanyi dan games riang buat para bocah, kemeriahan udah berasa dari awal acara. Radjadalle, yang pas masuk ruangan sempat minta duduk dulu di depan, berhubung masuk angin di perjalanan, langsung on begitu masuk ruangan. Apalagi pas acara nyanyi-nyanyi, dengan segala senang hati duduk di barisan depan anak-anak di depan panggung, ikut bernyanyi bersama. Hilang deh tuh segala keluhan mau muntah n masuk angin yang sempat bikin gue deg-degan di jalan. Puncaknya pas games mencari permen, wuihh...dengan semangat 45 doi nyari-nyari permen yang ada di sekitar panggung. Meskipun awalnya gak nemu, si kecil akhirnya berhasil mengumpulkan ceceran permen anak-anak lain yang berjatuhan pas rebutan naik ke panggung. Senyumnya lebaarrrr...banget sambil mamerin permen yang berhasil dikumpulkan ke gue. Secara hari ini boleh makan permen sepuasnya, doi kelihatan bahagia banget, hehehe...

Selesai games cari permen, pertunjukkan pun dimulai. Ada anaknya Mbak Meuthia yang suaranya bagus banget, si kecil yang bisa main keyboard lagu "I Love You, You Love Me- nya Barney", sampe Anna Desi, director yang umurnya masih 19 tahun dengan pendapatan nyaris 10 juta dan dah pasti ke swedia gratis tahun depan, yang ngebawain lagu 'bunda'-nya Melly Goeslow. Lagu ini bikin gue mellow abis dan nyaris nangis sambil terus ngelihat Radja yang asik becandaan dengan teman-temannya. Pengen banget, sayang, suatu hari nanti kamu nyanyiin lagu itu buat Bunda. Sekarang, bunda akan berusaha keras ngejalanin bisnis ini demi kamu, agar punya waktu lebih banyak buat kamu, sehingga kamu gak cuma ngenang bunda sebagai ibu yang hobi ninggalin anaknya, sibuk sendiri, tapi bunda yang mandiri, punya duit sendiri namun tetap bisa punya waktu banyak buat nemenin kamu main dan belajar, amiinn (mellowdotcom).

Selain pertunjukkan-pertunjukkan ini, acara ulang tahun ini juga dimeriahkan sama fashion show keluarga BossFamily. Lucu-lucu banget penampilannya, dari yang bengong di panggung sampai baby yang hobi banget ketawa sambil memperagakan baju bayi yang dipake-nya (tentu dengan digendong ibu-nya). Aduh...ramah banget nih anak...gak ada takutnya tampil di depan orang rame ini....Suara temen-temen BossFam juga dahsyat2 banget, bikin gue minder mau ikut sumbang suara, takut kalah gaya, hahaha...tahun depan, gue janji deh, ikutan nampil buat seru-seruan, hehehe...

Acara ditutup oleh pertunjukkan dahsyat Mayo dan KP (Kak Pita Moluccas, doi BossFam juga loo..manager 15% sudah...kebalap gue :( ) yang keren abis...Mayo sendiri kan juga mantan penyanyi, jadi klop banget ama Kak Pita yang suaranya gak diragukan lagi. Asli deh tuh pada bergoyang heboh dan jejingkrakan, gak di panggung, gak di tempat duduk/berdiri masing-masing. Lucuuu...ngeliat ibu-ibu pada jejingkrakan di panggung. Jadi pengen ikutan juga...Harus buru-buru Senior Manager nih, biar gak malu-maluin kalau mau heboh, hehehe...
Selesai pertunjukkan, kita potong kue deh...radja awalnya dah gak sabar pengen dapet kuenya, tapi segera teralih setelah ngeliat tumpukan kado di panggung n balon warna-warni. Apalagi setelah dia dapet satu kado, yang ampe sekarang dijagain mulu ama doi.

Kebersamaan membawa kemudahan, itu tagline-nya BossFamily, n itu bener2 gue rasain selama ngejalanin bisnis ini. Upline yang bersedia gue repotin, saling support satu sama lain, meskipun kita cross line yang secara sebenarnya adalah pesaing bisnis. Namun, hal itu gak ada di BossFam. Yang ada hepi-hepi bareng, seneng2 bareng, saling bantuin mrospek agar bisa maju bareng-bareng. Hal ini yang membuat gue enjoy aja ngejalanin bisnis ini sampe sekarang. Biar kata ada donlen yang mogok, biar kata dibilang MLM-an itu tipu-tipu (hehehe, dah ngejalanin belum nek? kalau belum sini tak ajarin dulu, biar negative thinking di kepalamu bisa hilang), biar kata ditolak, tapi teteuupppp semangatt...karena gue yakin, ini rumah yang tepat untuk mencapai semua yang gue impikan. Ada puluhan director di BossFam, masa sih gue gak bisa jadi salah satunya?? kebangetan bangettt...

Buat para donlen yang masih tidur, waktu terus berjalan, apa yang kamu lakukan hari ini, akan kamu tuai suatu hari nanti. Pilihannya adalah sekarang atau gak sama sekali. Kamu sudah ada di rumah yang tepat, tempat yang tepat. Belajar dari yang lain, banyak bertanya, dan jalanin tips yang diberikan dengan hati lapang. Insya Allah, semuanya akan sangat mudah. Jangan menunda, istirahat itu nanti kalau CRV dah nongkrong di depan rumah. Sekarang saatnya kerja, kerja, kerja...

Jumat, 16 Oktober 2009

It’s only the way you spend your money…

Yup..benar…inverstasi ternyata gak harus seheboh yang kamu kira dan bisa dilakukan hanya dengan mengubah pola belanja bulananmu. Masa siihhh?? Gak percaya??Baca terus deh tulisan berikut…

Sebelum saya memberitahu kamu investasi murah meriah dengan memfaatkan uang belanjamu ini lebih lanjut, coba sekarang kamu berdiri di depan cermin dan lihat dirimu secara utuh dari atas hingga bawah. Sekarang kita sama-sama checklist produk-produk perawatan diri yang biasa kamu gunakan tiap hari untuk membuat kamu tampil rapi, bersih dan wangi.
Kita mulai ya…

Produk

v

Tubuh

Shampoo


Sabun


Conditioner


Sikat gigi


Pasta gigi


Deodorant


Body lotion


Parfum


Wajah

Bedak


Alas Bedak


Pelembab


Sabun/Pembersih muka


Eye liner


Eye shadow


Blush-on


lipstik


After shave cream


Cream malam


Etc..etc…



Hehehe daftar di atas baru sampe muka, belum buat tangan, tubuh and kaki. Belum juga termasuk produk untuk bagian-bagian tertentu lainnya…dan ternyata …tralalala….banyakkk....ya…produk yang kita gunakan untuk biaya perawatan dan kesehatan tubuh ini, apalagi kalau kamu jenis orang yang sangat memperhatikan penampilan diri…wuihhh….bisa lebih panjang lagi daftarnya nek…sekarang pelan-pelan kalkulasiin nominal uang yang kamu habiskan untuk biaya perawatan diri ini, 100, 200, 300?? Hehehe…lebih kali ya…, secara parfum aja dah 300an sendiri harganya…So, kalau dikalkulasiin, pengeluaran kita (apalagi rumah tangga) untuk produk-produk harian ini (termasuk di dalamnya untuk anak) bisa mencapai 300rb lebih dalam sebulan. Setuju?? Akuuurr… Pertanyaan berikutnya adalah bisa gak sih pengeluaran rutin bulan ini kamu ubah menjadi investasi yang dapat memberikan pendapatan tambahan buat kamu?? Jawabnya….SANGAT BISA, tergantung dari produk apa yang kamu kenakan. Bingung? Gak percaya? Masa sihhh? Sekarang silakan cerna dengan baik informasi yang akan saya sampaikan berikut ini, sehingga saya bisa bilang bahwa semua pengeluaran bulanan kamu ini bisa kamu gunakan sebagai investasi.


Mari kita mulai dengan awal mula terciptanya suatu produk. Ketika suatu produk diproduksi pernahkah terbayangkan oleh kamu ada berapa banyak rantai yang harus dilalui agar produk (katakanlah sabun) yang kamu gunakan bisa sampai ke tangan kamu. Mari kita bayangkan…Dari produsen, produk yang kamu kenakan tidak langsung sampai di kamar mandi dan kamu gunakan sehari-hari. Produk ini harus melanglang buana dulu ke distributor utama, agen dan kemudian pengecer. Jalur ini semakin panjang jika kemudian produk kamu adalah produk impor. Panjangnya jalur ini membuat harga yang sampe ke tengan kamu juga jadi lebih besar (bayangkan kalau tiap distributor mengambil keuntungan sendiri, jumlahnya jadi lebih besar bukan). Selain itu, untuk membuat produk itu dikenal produsen sendiri harus membuat iklan, yang lagi-lagi akan dibebankan pada harga produk.


Sekarang bagaimana caranya produk yang digunakan ini bisa memberikan keuntungan dan menjadi investasi? Intinya, kekuatan penjualan mulut ke mulut, kekuatan penjualan langsung pada customer, memanfaatkan iklan dari ’mulut ke mulut’ dan referensi produk yang memang dahsyat itu. Secara tidak langsung sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari pun kita melakukan referensi, dimana tempat makan yang enak, produk apa yang oke dan sebagainya dan sebagainya. Namun, ketika kita melakukannya, kita tidak mendapatkan keuntungan apapun dari perusahaan/rumah makan/toko yang kita referensikan. Hal ini kemudian ditangkap oleh beberapa perusahaan yang kemudian menjadikannya sebagai prinsip pemasaran mereka. Iklan langsung nek..mulut ke mulut, member get member. Member yang make trus ngereferensiin pemakaiannya ke orang lain, yang mereferensikan mendapatkan imbalan. Itung-itung make iklan di tivi, membuat produk ini lebih mahal dan udah gitu belum tentu dibeli juga, maka sebagian perusahaan menerapkan sistem ini dalam pemasarannya. Untung sama untunglah...yang make untung, perusahaan untung, yang direferensiin juga untung.


Besarnya bonus yang diterima bisa sangat besar loo...tergantung dari seberapa besar kemudian kamu bisa buat tim penjualan sekaligus pemakai kamu. Ya..ada yang bisa jalan-jalan ke luar negeri dua kali setahun, bisa dapet bonus puluhan juta, belum lagi pengembangan diri dan teman-teman baru yang menyenangkan. Temen saya yang referensiin saya aja, belum setahun bergabung dan menukar semua produk sehari-harinya dengan ORIFLAME, tahun ini bakal ke AFSEL and tahun depan ke SWEDIA. Belum lagi bonus bulanannya yang berkisar 7 sampe belasan jeti...wuihh..mantep gak tuh...Saya??? Ya...setelah gabung 4 bulan, dapet lah ratus2 ribu dan mudah2an segera menyusul jalan-jalan ke luar negeri, GRATIS TIS TIS...aminnn...


Jika ada dua produk, yang kamu pake sehari-hari, A dan B, sama kualitasnya, sama harganya, yang satu menawarkan keuntungan jika kamu mau memakai dan mereferensikannya pada orang lain, dan yang lain tidak, yang mana yang akan kamu pilih? Ini bukan masalah uang saja, namun masalah kejelian melihat peluang dengan memanfaatkan apa yang selama ini hanya menjadi pengeluaran, berubah menjadi pendapatan. Semudah dan sesimpel itu.


Masa sihh?? Iya....Alah...harganya jadi berlipat-lipat lebih mahal kalee???...Makanya pinter-pinter liat perusahaan yang nawarin MLM or sejenisnya. Teliti bener dah berapa tahun berdiri, goyah gak sistemnya. Jangan mau kalau harga produk dengan kualitas sama di pasaran ternyata lebih murah...Di oriflame, produk yang ditawarkan harganya beragam dan tidak jauh beda dengan harga produk sejenis di pasaran, dengan kualitas yang sama. Sebut saja, parfum divine, 30ml yang saya beli hanya dengan harga 80rb, bisa awet selama 12 jam ketika saya pakai, atau harga deodoran saya, yang sangat ringan dan tidak lengket, tidak jauh berbeda dengan harga rexona deodorant roll-on yang dikenakan suami. Tidak ada kualitas dan harga yang dilebih-lebihkan. Saya membeli lipstik Giordani dengan harga 70rb, setara dengan RISTRA yang saya pakai selama ini, kualitasnya pun tidak berbeda (di pasaran banyak lipstik dengan harga jauh lebih murah, namun membuat bibir saya jontor) Sekali lagi, itu masalah kejelian kita dalam memilih produk. Buat saya, ketika saya memilih produk maka produk tersebut haruslah berkualitas dan yang pasti menguntungkan.


Jadi..bagaimana, bagaimana?? Masih ragu? Masih mau tanya-tanya, yukk..mariii hubungi saya di sini or by mail. Bareng-bareng yukk ubah pola konsemusi menjadi lebih menguntungkan....C u...

Selasa, 06 Oktober 2009

Promo Oktober....

welcome to October...

banyak banget promo2 terbaru yang keren2 oktober ini, baik buat mereka yang join maupun yang berhasil rekrut. Apaan aja tuh promonya? Kita intip yukkk...

Promo untuk member baru :
Mereka yang join per october dapat Welcome Program yang oke banget dari Ori :
1. WP 1 : Belanja 75 BP (380-400ribu) selama 30 hari sejak bergabung maka gratis eyeliner stylo Rp 89.000, di bulan berikutnya (ajiibb..)
2. WP 2 : Kumpulkan 100 BP selama bulan kedua, maka Amethyst Fatale Eau de Parfum, akan jadi milik anda, gratisss...(Rp 349000 boo...)
3. WP 3 : Kumpulkan 125 BP pada bulan ketiga, maka Retro Bag trendi (Rp 379.000) akan jadi milik Anda, Gratiss....

Promo untuk Rekrut :
1. rekrut 2 teman bulan ini dan bantu mereka untuk mencapai WP 1 dan dapatkan parfum Amethyst Fatale Eau de Parfum, senilai Rp 349.000,00
2. Rekrut 3 teman bulan ini dan bantu untuk memenuhi kualifikasi WP 1, maka retro bag dan Amethyst Fatale Eau de Parfum akan jadi milik anda...gratissss....

keren abisss kan...apa sih yang gak buat konsultan????

Jumat, 21 Agustus 2009

Apa Manfaat Oriflame Buat Gue..??

Pertanyaan ini ditanyakan seorang teman (donlen baru gue) beberapa hari yang lalu. Pertanyaan yang bikin gue tersenyum, mengingat dari kemarin-kemarin pengen banget gue nulis tentang dampak ikut bisnis ini terhadap religiusitas gue (cie..bahasanya..)

Agustus ini, genap tiga bulan gue join oriflame. Meskipun masih merangkak naik levelnya (insya allah bulan ini 6%), gue yakin seyakin-yakinnya, pertemuan gue sama Ilna, 3 bulan lalu adalah jawaban dari segala doa-doa dan keinginan gue selama ini. Berbulan-bulan sebelumnya gue selalu bermimpi ingin bisa kerja dari rumah, ingin punya penghasilan besar tanpa harus mengorbankan keluarga. Gue coba buat berbagai macam bisnis, jatuh bangun, rugi iya untung belum tentu, demi mencapai impian ini, lagi-lagi kepentok sama terbatasnya waktu yang tersedia untuk secara penuh menjalani bisnis gue. Sekali waktu gue pernah bilang sama teman, sambil becanda, "kasih gue kerjaan part-time tapi salary-nya oke donggg..", dan dengan sukses si teman bilang gini, "kalopun ada, dah gue ambil duluan kalee puttt.."hehehe...

Itu dulu. Setelah searching-searching di internet peluang passive income, work from home, atau apalah itu namanya selama berbulan-bulan, dan berulangkali menolak bisnis apapun yang namanya MLM, akhirnya gue ketemu Ilna. Orang yang sangat tepat, yang akhirnya gue sadari mampu membimbing gue di bisnis ini. Ilna yang akhirnya membantu gue melihat pilihan lain dalam hidup gue. Pilihan lain yang awalnya selalu gue tolak, MLM.

Tiga bulan sudah, lalu kemudian apa yang gue pelajari?
Banyak...banget.... Bukan hanya sekedar jadi lebih perhatian sama penampilan diri yang bikin orang sekantor heboh (secara kantor gue NGO kampus, jadi ngeliat dandan rapi dikit rada rusuh :)) maupun suami berkomentar : "iya...siapa sih yang nggak senang istrinya tambah cantik?"(halah...tersipu-sipu), tapi ada dampak lain yang jauh lebih positif berkaitan dengan perubahan gue dalam memandang hidup gue saat ini.

Yang pertama, bisnis membuat gue tahu bahwa semua impian gue bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai. Pada dasarnya gue ini pemimpi, banyak rencana dan banyak keinginan. Pengen punya sekolah, pengen jualan online, pengen buat konsultasi psikologi online, buat lembaga buat anak kebutuhan khusus, dan sebagainya, dan sebagainya, dan seterusnya. Namun sayangnya, sejauh ini kok rasanya susyaahhh...banget mewujudkan impian-impian gue ini. Bertahun-tahun mencoba bekerja kantoran sambil nyambi ngerjain ini itu, aduhhh...kayaknya rontok banget badan gue. Belum lagi urusan rumah tangga yang musti jadi perhatian juga. Alhasil, banyak impian akhirnya ditunda dan diam-diam terlupakan (hiks..). But then, gue ketemu Oriflame. Hidup gue kembali bergairah. Apa yang gue inginkan selama ini, kebebasan mengatur waktu dengan penghasilan besar, terpampang di depan mata, tinggal sekarang gue mau kerja keras jalanin atau nggak. Dengan waktu yang bisa gue atur sesuka gue, gue tahu gerbang ke arah impian-impian lain akan terbuka semakin lebar.

Yang kedua, ini mungkin hikmah dari menjalani sebuah bisnis, seperti anjuran Rasulullah, gue merasa menjadi lebih religius, lebih pasrah. Menjalani sebuah bisnis, apapun jenisnya, mau MLM atau bukan, dituntut komitmen dan kerja keras. Bisnis, seperti kata seorang teman, ibarat bermain judi, lebih tidak bisa diprediksi. Namun, resiko-resiko yang ditimbulkan ini membuat kita berdoa dua kali lipat lebih kenceng daripada sebelumnya. Hal ini gue rasakan juga saat menjalankan bisnis ini. Meskipun resiko yang ditanggung relatif tidak ada (daftar cuma 40 ribu, mannnn....), harapan dan keinginan yang kuat mendorong untuk berdoa lebih sering daripada sebelumnya. Bersamaan dengan itu, kesadaran akan makna hidup, bahwa kita bukan siapa-siapa tanpa Allah Ta'ala, perlahan menancap semakin dalam, sehingga kepasrahan akan hasil akhir setelah usaha dan doa pun semakin bertambah. Ujung-ujungnya, secara perlahan-lahan gue berkembang menjadi pribadi yang lebih religius ;).

Kamis, 13 Agustus 2009

Renungan Hari Ini...

Pernah ngerasa putus asa? pernah ngerasa down menjalanin bisnis ini? Saya pernah, dan itu menurut Saya merupakan hal yang wajar dalam menjalankan suatu bisnis. Apapun itu. Masalahnya kemudian, ketika kamu putus asa dan kelelahan apa yang kamu lakukan? Apakah kemudian berhenti dan kemudian menyerah? Atau kemudian introspeksi, mengingat kembali tujuan awal menekuni bisnis dan kemudian mengatur strategi kembali? Saya pilih melakukan yang kedua. Dan ketika Saya melakukannya, kembali mengukuhkan hati, pertolongan-pertolongan akan berdatangan dari arah yang tidak disangka-sangka.

Minggu, 09 Agustus 2009

Oleh-oleh dari BOP

Minggu, 9 Agustus 2009, jadwal tetap awal bulan, seperti biasa hadir BOP. Dua hal yang paling gue suka ketika datang BOP adalah, recharging semangat dan batere gue kembali untuk menjaga konsistensi, dan bersenang-senang keluar dari rutinitas harian yang mau gak mau, suka gak suka, harus gue akui membosankan.

BOP kali ini nendang banget. Di samping ngeliat anak 18 tahun yang rekognisi 15% padahal dia join baru Mei kemarin (hiks...sama ama gue), sentilan mbak Meuthia tentang menulis novel kehidupan amat sangat kena di gue. Secara hobiii...banget baca novel, perumpamaan mbak Meuthia langsung kena di hati deh. Masa iya ya, novel gue mau gue tulis begitu-begitu aja. Kerja-rumah-kerja-rumah-kerja lagi- rumah lagi-kerja lagi-rumah lagi (sekali-sekali liburan ada lah, tapi tetap aja itu kuranggggggggg banget, wong gue maunya libur bisa tiap hari dan bisa suka-suka tiap hari kok, hehehe). Monoton banget gak sihhhh...Novel-novel kayak gini biasanya gue lirik pun nggak, lha ini...novel hidup gue sendiri...Ironis banget...

Gue suka novel yang penuh warna, kaya rasa, kaya imajinasi, dan dalam maknanya. So, gue akan buat novel hidup gue kaya cerita. Mulai dari cerita hari-hari cinta gue dengan Radja (my little cute son), cerita tentang aktivitas mengajar lagi (part-time, yang akan gue lakoni benar2 sebagai hobi, bukan profesi), nulis buku (beneran), perjalanan gue ke tempat2 yang gue inginkan, pertemuan gue dengan orang-orang baru dan aktivitas gue di berbagai organisasi, yang sangat sulit gue lakukan saat ini, mengingat gue harus 'terpenjara' tiap hari, 8 jam sehari, di kantor. Gue akan ukir novel gue ini seindah mungkin, sehingga yang membacanya akan senang, terhanyut dan haru-biru dengan cerita-ceritague.

Gue tau, untuk menggapainya gak akan gampang. Penolakan, rasa malu, rasa minder yang semuanya akan terbayar lunas ketika gue berhasil mencapai puncaknya. Gue percaya dan semuanya percaya bahwa semuanya bukan cuma impian atau lagu pengantar tidur. Banyak sudah contohnya, permasalahannya hanya mau atau tidak mau saja.

Jumat, 07 Agustus 2009

Part 2: Halal atau Haram-kah (MLM) Oriflame ?

Untuk menentukan dan memutuskan apakah bisnis MLM itu haram, ada beberapa kriteria yang bisa dipakai sebagai tolok ukurnya. Tidak bisa begitu saja memukul rata bahwa yang namanya bisnis MLM itu pasti haram, karena sistim tiap perusahaan MLM berbeda-beda. Maka dari itu, suatu perusahaan MLM bisa dilihat haram tidaknya dari kriteria dibawah ini:

1. Riba (Transaksi Keuangan Berbasis Bunga)

==> Oriflame memberikan persentase keuntungan yang jelas kepada semua Consultantnya. Oriflame membagikan keuntungan yang diperoleh perusahaan bukan dari bunga, melainkan dari keuntungan penjualan produk nyata kepada konsumen.

2. Gharar (Kontrak yang tidak Lengkap dan Jelas)

==> Kita sebagai Consultant Oriflame, mendapat kontrak yang jelas bahwa keuntungan dari menjalankan bisnis Oriflame adalah dengan diskon langsung yang diperoleh dari Direct Selling (selisih harga katalog dengan harga Consultant). Juga Oriflame memiliki sistem plan yang jelas dalam sistem MLMnya.

3. Penipuan (Tadlis/Ghisy)

==> Oriflame berdiri di Swedia tahun 1967, dan di Indonesia pada tahun 1986. Oriflame merupakan pelopor MLM di Indonesia pada waktu itu. Dan kalau Oriflame pernah melakukan penipuan, pastinya perusahaan ini udah gulung tikar dari dulu. 22 tahun berada di Indonesia merupakan bukti yang cukup bahwa perusahaan ini adalah bonafid dan terpercaya.

4. Perjudian (Maysir atau Transaksi Spekulatif Tinggi yang tidak terkait dengan Produktifitas Riil)

==> Kalo masalah perjudian ini, kayaknya jauh banget ya dari Oriflame. Apalagi transaksi spekulatif yang gak ada produk riil/nyatanya. Di bisnis Oriflame, semuanya jelas, ada produk nyatanya, dan keuntungan didapat oleh Consultant yang BEKERJA, bukan hanya ongkang ongkang kaki aja. Jadi, gak ada tuh unsur spekulasi dan judi di bisnis ini.

5. Kedhaliman dan Eksploitatif (Dzulm)

==> biasanya eksploitasi terjadi pada perusahaan yang menerapkan Money Game/skema piramida. Jadi siapa yang duluan masuk dia yang untung dan yang dibawahnya yang pontang-panting. Kalau di Oriflame, justru siapa yang bekerja paling keras dialah yang akan memetik hasil paling banyak. Oriflame menerapkan suatu sistem plan yang mengatur sampai mana omzet suatu grup berpengaruh pada uplinenya, pada saat leader grup tsb mencapai level tertentu, maka putus jugalah pembagian bonus kepada upline diatasnya. Dan untuk jasa sang upline membangun grup tersebut, upline hanya diberikan passive income yang sudah ditentukan persennya. Jadi, gak ada yang namanya eksploitasi atau kezaliman, semuanya adil, transparan dan jelas.

6. Barang/Jasa yang dijual adalah berunsur atau mengandung hal yang haram
==> Produk Oriflame Alami dari Tumbuh-tumbuhan, insyaAllah terjamin kehalalannya.

aku tambahkan juga yaaa...

Kalau anda mau yakin halal tidaknya suatu produk, pastikan produk itu berlabel BPOM. Karena BPOM tidak akan memberikan ijin keluar suatu produk jika dalam satu unsur produk itu setelah diteliti ternyata mengandung unsur hewani yang haram.

Untuk segi bisnisnya, harus yakin bahwa perusahaan MLM itu terdaftar di APLI.

APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia) tidak akan menerima sebuah perusahaan direct selling atau networking dengan sistem piramida atau money game.

Psst, perusahaan2 yang tidak di terima di APLI akan berkelit bahwa mereka memang bukan MLM. heheheh.. bukan MLM tapi kok harus merekrut juga? Dan yang kita rekrut harus merekrut juga, begitu terus. apa bukan MLM itu namanya. Itu mah namanya ngeles ajah....

Jadi..buka mata..lihat sebuah kesempatan!

http://bonaoriflame.blogspot.com/2009/07/part-2-halal-atau-haram-kah-mlm.html

Kamis, 06 Agustus 2009

Pesan buat para bapak pegawai ...yang istrinya mau memulai bisnis sendiri.

harap dibaca nih para suami...untung laki gue gak kayak gini ;)

  • Pertama-tama, bersyukurlah - karena di luar sana banyak bapak-bapak pegawai lain yang sampai stress, gila, korupsi, dllsb karena keseringan denger istrinya bilang "Papih, aku mau beli..." Sedangkan istri lu bilang, "...saya mau jual..."

  • Nggak usah banyak cingcong dengan jabatan dan status. Katakanlah sekarang elu adalah seorang "Business Development Head" atau "Assistant Sales Manager" atau "Assistant Vice President" atau "Senior Human Capital Head" atau apapun, dan istri lo memutuskan mau mulai jualan cendol, dan elo merasa hina karena seorang "Senior Human Capital Head" harus bersanding dengan seorang tukang cendol, maka elo melihat dari perpektif yang salah. Kondisi sebenarnya adalah, elu sekarang hanyalah seorang buruh, jongos, dan istri lo sedang merintis jalan untuk menjadi seorang owner. Lagipula, Bob Sadino juga dulunya cuma seorang "tukang telur". Liat aja apa jadinya dia sekarang.

  • Nggak usah sok kaya / sok mapan dengan bilang, "Memang uang bulanan kamu kurang ya, sampe perlu jualan segala? Gue tambahin deh!" Berapa sih gaji bulanan lu sebagai seorang pegawai? Sepuluh juta? Lima belas? Dua puluh? Asal tau aja, minggu lalu gue baru ketemu seorang "tukang sayur" dari Pasar Unit II Tulang Bawang Lampung yang omzet per bulannya rata-rata 160 juta. Ini rata-rata lho, jadi ada kalanya lebih dari itu. Dengan asumsi keuntungan bersih 10%, maka pendapatan dia adalah 16 juta per bulan. Contoh lainnya, seorang ibu penjual beras, dari hasilnya berdagang plus pinjem ke bank mampu beli 1 hektar lahan karet. Setelah pinjaman lunas dan lahan karet jadi milik, dia menjaminkan lahan itu untuk mengambil pinjaman lagi. Pinjamannya dipake untuk membangun ruko 2 pintu. Sekarang, cicilan ke bank dibayar dari hasil penjualan lahan karet dan sewa ruko. Di luar itu, pendapatan dari kios beras masih mengalir, sekitar 10 jutaan nett per bulan. Gimana tuh, wahai para "Head" dan "Manager" kantoran?

  • Masih terkait poin sebelumnya, terkadang urusannya sama sekali bukan uang. Punya bisnis sendiri adalah salah satu bentuk aktualisasi diri, sebuah kebanggan tersendiri yang nggak ada urusannya dengan uang belanja. Punya bisnis sendiri besar banget pengaruhnya buat rasa percaya diri seseorang, terlepas dari ukuran bisnisnya. Dan kalo elo merasa terancam / keberatan dengan kehadiran seorang istri yang semakin PD dan berkembang, gue sarankan elo introspeksi deh.

  • Nggak usah banyak ribut kalo istri lo minta dukungan modal. Jangan lihat itu sebagai pengeluaran ekstra - siapa tau elo justru sedang melakukan investasi awal di embrio sebuah perusahaan multi - nasional. Pernah denger tentang "Mrs. Fields Cookies"? Di era 90-an perusahaan Amerika ini pernah punya outlet di deket Jembatan Dukuh Atas, Jakarta. Pemiliknya, si Mrs. Fields, tadinya hanya ibu rumah tangga biasa dengan pendidikan akhir SMA, yang merasa minder setiap kali dateng di acara kantor suaminya. Jabatan suaminya udah lumayan tinggi, dan istri-istri temen-temen kantor suaminya juga rata-rata berpendidikan tinggi. Begitu tau Mrs. Fields hanya lulusan SMA, mereka cuma memandang sebelah mata. Mrs. Fields berpikir, dia juga ingin punya sesuatu yang bisa dibanggakan, maka mulailah dia berbisnis kue kering. Bum - sekarang dia jauh lebih kaya ketimbang suaminya maupun istri-istri teman kantor suaminya.

  • Nggak usah menggunakan premis "kewajiban istri melayani suami" secara berlebihan. Ya memang benar kewajiban istri adalah melayani suami, tapi kalo elo komplen karena biasanya dibikinin kopi dan sekarang istri sibuk ngurus bisnis sehingga nggak sempet bikinin kopi lagi, gue sarankan beli kopi kemasan sachet di warung. Tuh baca, di kemasannya ada petunjuk cara bikinnya. Jangan sebut diri lo seorang "Head" / "Manager" / "Executive" kalo nggak bisa ngikutin petunjuk itu.
    Poin gue adalah, mau nggak mau memang perlu ada hal-hal yang dikorbankan kalo istri yang tadinya hanya mengurus rumah tangga sekarang punya kesibukan ekstra. Nggak perlu membebani istri lo dengan tuntutan yang nggak esensial.
Dicopy dari blog BOSSFam :
http://mbot. multiply. com/journal/ item/463/ pesan_buat_ para_bapak_ pegawai...

Kamis, 23 Juli 2009

Berjejaring dan Jaringan (MLM? Kenapa Tidak?)

Membaca judul awal note Saya ini, Saya yakin sebagian di antara teman-teman akan ada yang mengernyitkan dahi, tersenyum kecil, atau mungkin bertanya-tanya, “sejak kapan si Puput sibuk ber-MLM ria?”. Sebagian besar dari kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan konsep ini, pernah diajak oleh teman, kenalan, pacar, mertua, ipar, dll, untuk bergabung dalam group tertentu atau malah pernah mencoba menjalankannya, namun gagal. Sebagian lagi mungkin menganggap bergabung di bisnis MLM hanya buang-buang waktu, gak level, atau hanya untuk mereka yang kurang kerjaan. Saya pun dulu juga begitu, sebelum pada akhirnya mengerti bagaimana sebenarnya bisnis ini bekerja dan apa yang sesungguhnya bisa Saya dapatkan dari menjalankan bisnis ini.

MLM merupakan singkatan dari Multilevel Marketing, atau istilah kasarnya adalah marketing dengan menggunakan system networking, dimana seseorang akan semakin mendapatkan keuntungan dengan semakin besar jaringan yang dibuatnya. Konsep berjejaring dan jaringan ini merupakan sebuah konsep yang menarik buat Saya yang sangat saya sadari manfaatnya, meskipun kesadaran itu agak sedikit terlambat datangnya.

Dulu sekali, saya merupakan seorang yang tidak terlalu peduli dengan orang lain. Saya berorganisasi, memang. Terlibat aktif dalam banyak aktivitas di sekolah maupun di Kampus, sudah tentu. Namun, hal ini Saya lakukan hanya untuk sekedar mencari tantangan atau bersenang-senang mengisi waktu luang bersama teman-teman, bukan yang lainnya. Saya tidak pernah berpikir untuk membina jaringan yang sebenarnya akan sangat bermanfaat bagi pengembangan karir apapun yang akan Saya jalani kelak. Sebagai contoh misalnya, Saya pernah berhubungan dengan beberapa nama kondang dalam beberapa seminar yang Saya tangani, Saya berhasil mendapatkan nomor kontak mereka, beberapa kali menjalin kontak untuk keperluan seminar/diskusi, namun hingga sejauh itu tidak pernah merasa perlu untuk terus mempertahankan kontak, karena Saya belum menyadari sepenuhnya apa artinya pertemanan, perkawanan atau relasi. Alhasil, apa yang sudah Saya bangun saat itu, yang sebenarnya dapat dikategorikan sebagai asset Saya, pada akhirnya hilang begitu saja ditelan berlalunya waktu.

Saya beruntung kemudian kesadaran akan pentingnya berjejaring ini akhirnya menyentuh Saya juga, meskipun agak terlambat datangnya. Dua orang yang sangat dekat dalam kehidupan Saya, suami dan sahabat saya, Niken, pada akhirnya berhasil membuka mata Saya akan perlunya jejaring dalam kehidupan dan mempertahankan pertemanan. Meskipun kadangkala kesal dengan sifat mereka yang tidak bisa mengatakan “Tidak” pada orang-orang yang ada di sekelilingnya, Saya seringkali melihat bagaimana mereka akhirnya dapat lolos dari lubang jarum dan aneka ragam kesulitan berkat pertemanan yang mereka bangun. Dari sini Saya kemudian belajar bahwa memiliki jaringan merupakan suatu keharusan.

Kembali kepada MLM. Banyak yang berpikir ketika diajak untuk bergabung dalam MLM bahwa mereka harus menjual suatu produk. Beberapa kemudian angkat tangan dan langsung memberikan sejuta alasan tentang kenapa mereka tidak bisa menjalankan bisnis ini. Tidak berbakatlah, gak bisa jualanlah, dan lain sebagainya. Satu hal yang ingin Saya katakan adalah ketika pemahaman Anda mengenai MLM adalah seperti ini, maka itu berarti Anda telah membuat suatu kesalahan. Jika Anda ingin menjual barang/produk, maka Saya tidak menyarankan Anda untuk bergabung di bisnis ini. Silakan Anda membuka toko, cukup sediakan modal sekian juta, pajang produk yang Anda jual, jika Anda tidak punya waktu, silakan cari partner bisnis yang tepat atau seseorang yang bisa dipercaya untuk menjalankan bisnis Anda, dan bersiap-siap untuk merasa kerepotan membagi waktu Anda karena harus menjalankan bisnis ini sendiri atau hanya bersama partner bisnis semata. Saya tidak berbohong tentang hal ini, karena setelah mencobanya dan seringkali tersandung-sandung, Saya paham bahwa menjalankan suatu bisnis sendirian bukanlah hal yang mudah dan mampu membuat badan dan isi kepala Saya rontok.

MLM bukan hanya itu. MLM menjual produk? Bisa jadi, karena Anda memang bisa mendapatkan keuntungan dari produk yang Anda jualkan secara retail. Namun, jika Anda berhenti hingga menjual produk saja, maka Anda tidak akan mendapatkan keuntungan yang berarti dari bisnis ini, dan bukan itu filosofi dari bisnis ini. Keuntungan yang besar hanya bisa diperoleh ketika Anda mencoba mengembangkan jejaring yang Anda punya. Pada tahap ini Anda tidak perlu menjual produk ini door to door, Anda cukup menggunakannya sendiri dan mencari partner bisnis yang bersedia bekerja bersama Anda untuk mengembangkan jejaring sehingga dapat memberikan keuntungan bagi semua.

Begitu pentingnya prinsip bekerja sama dalam mengembangkan bisnis MLM hingga jangan pernah sekali-sekali mengabaikan mereka yang telah ada dalam jaringan Anda (downline-downline Anda), mereka yang telah berhasil Anda rekrut sebelumnya. Ketika seseorang bersedia menjadi partner bisnis Anda, maka kesuksesannya juga menjadi tanggung jawab Anda (disamping dirinya juga tentunya). Semakin sukses downline Anda, maka semakin sukses juga Anda. Menarik sekali bukan? Bekerja sama dan bergotong-royong. Satu lidi tidak akan bisa menyapu halaman yang kotor, namun segenggam lidi akan sangat berbeda hasilnya ;).

Selain itu, jalinan perkawanan baru yang Anda bentuk sudah tentu akan memberikan manfaat untuk Anda. Anda bisa memanfaatkan jaringan ini tidak hanya untuk menjual produk dimana Anda terlibat, namun juga untuk kerja sama lainnya. Anda bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan apa pun yang Anda impikan, jika Anda benar-benar menginginkannya. Anda seorang pemalu? Tidak masalah, selagi Anda bisa mendapatkan enam orang saja teman yang bersedia untuk saling dukung dalam menjalankan bisnis Anda. Enam ini akan mendapatkan enam lagi, dengan bantuan dan dukungan Anda tentunya, sehingga teman-teman Anda akan berkembang biak, beranak-pinak dan memberikan keuntungan yang mungkin tidak Anda duga sebelumnya.

MLM gak level untuk Anda? Eits..tunggu dulu…berapa besar penghasilan yang Anda harapkan sehingga bisa selevel dengan posisi Anda sekarang? Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk mengejar karir impian Anda? Berapa banyak yang harus Anda korbankan karena kewajiban-kewajiban dan konsekuensi-konsekuensi yang harus dijalani seiring dengan meroketnya karir (waktu bersama anak dan keluarga, terutama)? Berapa banyak waktu yang bisa Anda gunakan untuk diri sendiri, melakukan yang Anda suka? MLM memberikan Anda semuanya. Memberikan kebebasan untuk mengatur waktu Anda, memberikan ganjaran finansial atas kerja keras Anda, bahkan memungkinkan Anda untuk mendapatkan pasif income. Dengan membesarnya jaringan yang Anda miliki, tanpa Anda harus terlibat langsung di dalamnya, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin.

Saya seorang Ibu, seorang anak, seorang istri, sekaligus juga perempuan bekerja. Begitu banyak peran dan kewajiban, begitu banyak hal yang harus dilakukan hingga kadang sangat sulit menyediakan waktu untuk diri sendiri. Saya juga seorang pemimpi yang memiliki segudang rencana, ingin menulis buku, ingin membesarkan lembaga yang sedang Saya rintis dengan beberapa orang teman, ingin menjalankan secara serius toko online yang sebenarnya sudah Saya bangun tapi masih tersendat-sendat, dan ingin mengabdi untuk autis dhuafa di rumah autis. Semuanya hanya bisa terwujud ketika Saya memiliki kebebasan dalam mengelola waktu yang Saya miliki. Saya ingin mewujudkan semua impian ini dengan terlibat secara serius di bisnis MLM ini.

Anda tertarik untuk bekerja bersama Saya? Please contact me and join our team… Dengan bekerja bersama tidak ada sesuatu yang tidak mungkin ;)