Kamis, 19 November 2009

FINANCIAL FREEDOM ala Udin (Tukang Becak) vs Howard Schultz (Starbucks)

THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi. Berapa
besar space yang ada "di dalam box" tsb? Relatif Berapa besar space yang
ada "di luar box" tsb? WOW! No Limit

Coba kita lupakan segenap teori canggih dunia entrepreneurship (ttg modal
usaha, skill, keberanian untuk memulai usaha, dst,dst). Sementara banyak
orang yang masih harus bergelut dalam kesibukan bisnis setiap hari setelah
10 tahun berbisnis, mari kita simak kisah ilustrasi seorang Udin tamatan
SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelah bekerja hanya lebih
kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp. 9 juta/bulan !!!

Becak ke-1 :
==> Udin memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp. 60,000/hari
(bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnya sekitar Rp.
30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp. 30,000/hari.
Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang harganya Rp. 12
juta/unit.

Becak Ke-2 :
==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari.
Sementara ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp.
60,000/hari. Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.

Becak Ke-3 :
==> Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.

Becak Ke-4 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-5 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-6 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-7 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-8 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-9 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-10 :
==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.

Setelah becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak
pertamanya ke orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untuk
mengurusi ke-10 becaknya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp.
300,000/hari, atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor).
Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.


============ =======
Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari
sebuah bisnis.
Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti dalam ilustrasi),
sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan itu bisa terjadi.

Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu? Mungkin 1 banding 10
juta. Tetapi tetap masih ADA.

Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur
hidupnya dan terus hidup susah? Buanyyaaak sekali.


============ =========
Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau
bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan
kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan....

THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.

Kunci kesuksesannya terletak pada "DUPLIKASI".

Ini rahasianya : "JALANKAN BISNIS YANG MUDAH DI DUPLIKASIKAN, DAN TIDAK
PERLU KETERLIBATAN KITA SECARA PENUH DALAM BISNIS TERSEBUT".
Contoh : ikuti bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakan
asset tsb, dst.

KUNCI UTAMA LAINNYA adalah : HIDUP HEMAT PADA AWALNYA UNTUK MENABUNG ,
UANG TABUNGANNYA DI INVESTASIKAN UNTUK MENGHASILKAN UANG, LAKUKAN TERUS
BERULANG-ULANG, SETELAH PENGHASILANNYA SUDAH CUKUP BESAR, BARULAH HIDUP
BERSENANG-SENANG.


============ ========= ========
Mari berhitung matematika ...
Jika Anda diberikan 2 option kontrak kerja / kontrak bisnis berikut ini,
mana yang Anda pilih ?

1). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan/ bulan Rp. 100 juta.
2). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan di bulan pertama
cuma Rp. 1000, tapi berlipat dua setiap bulan.

Pilih mana ????

Jawabannya :

Option I : Penghasilan Rp. 100 juta/bln x 24 bln = Rp. 2,4 Milyar

Option II :
Bulan ke-1 : Rp. 1000
Bulan ke-2 : Rp. 2 ribu
Bulan ke-3 : Rp. 4 ribu
Bulan ke-4 : Rp. 8 ribu
Bulan ke-5 : Rp. 16 ribu
Bulan ke-6. Rp. 32 ribu
Bulan ke-7 : Rp. 64 ribu
Bulan ke-8 : Rp. 125 ribu
Bulan ke-9 : Rp. 250 ribu
Bulan ke-10: Rp. 500 ribu
Bulan ke-11: Rp. 1 juta
Bulan ke-12: Rp. 2 juta
Bulan ke-13: Rp. 4 juta
Bulan ke-14: Rp. 8 juta
Bulan ke-15: Rp. 16 juta
Bulan ke-16: Rp. 32 juta
Bulan ke-17: Rp. 64 juta
Bulan ke-18: Rp. 128 juta
Bulan ke-19: Rp. 256 juta
Bulan ke-20: Rp. 512 juta
Bulan ke-21: Rp. 1 milyar
Bulan ke-22: Rp. 2 milyar
Bulan ke-23: Rp. 4 milyar
Bulan ke-24: Rp. 8 milyar

Jika Anda pilih option I, Anda kecolongan hampir 6 MILYAR !!!

Kita hanya diajari oleh guru di sekolah tentang teori2 Albert Eintein spt
rumus kekuatan bom atom spt "E=MC2", dst.
Tetapi tidak diajarkan bahwa "kekuatan duplikasi" juga dikagumi oleh
Albert Eintein, ilmuwan paling cemerlang abad 20, ia mengatakan "KEKUATAN
DUPLIKASI ADALAH KEAJAIBAN DUNIA YANG KE DELAPAN".


============ ========= ==
FINANCIAL FREEDOM ALA HOWARD SCHULTZ (pemilik Starbucks)?
Bayangkan seorang pengusaha jenius sekaliber Schultz (ia baru dijuluki
pengusaha jenius setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide
bisnis menjual segelas kopi seharga puluhan ribu rupiah, ia diteriakin
GILA dan ditolak ratusan orang). Ia mampu mengubah produk komoditas murah
(kopi) menjadi produk eksklusif (customer-experienc e) berharga luar biasa
mahal. Ia pandai pula mendapatkan dana segar nan murah melalui GO PUBLIC.
Ia pandai pula memanfaatkan media
sebagai "public relation" untuk mempromosikan Starbucks. Ia pandai pula
membangun partnership dgn perusahaan global spt Pepsi, dst.
Hasilnya LUAR BIASA. Dengan kekuatan "KONSEP DUPLIKASI", kedai kopi
pertama yang dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari
10,000 toko di tahun 2006, tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat
GANDA setiap tahun sampai sekarang...
Schultz lalu memutuskan untuk PENSIUN. Di tahun 2000, ia menggaji seorang
"mandor" utk mengurus jaringan Starbucks nya di seluruh dunia. Tentu saja
sang mandor disebut dengan istilah keren "CEO" bernama Orin C. Smith.

Baik sang TUKANG BECAK maupun SCHULTZ sama2 mencapai "financial freedom".
Yang satu pencapaiannya hanya kelas regional, yang satu lagi kelas dunia...

Sedangkan milyaran penduduk dunia tidak pernah mencapai "financial
freedom", walaupun hanya di kelas regional saja...

============ ======
Bila sang TUKANG BECAK tamatan SD mampu melakukannya, seorang tamatan S1
secara logika pasti bisa melakukannya dengan hasil 3 kali lipat lebih
banyak (SD ke S1 kan ada 3 tahap, yakni SMP, SMU, baru Universitas) .

Mari kita ambil hikmahnya. Seandainya salah satu dari kita bisa
memanfaatkan hikmah tsb dgn TAKE ACTION, semoga financial freedom bisa
tercapai dalam 5 tahun mendatang...
--

Tessa S. Suryanegara

www.olibizboss. blogspot. com ---> nanti malem mo ta' copas di mari
www.olibiamilo. multiply. com
http://www.olibiz. co.cc

Konsultasi Bisnis Jaringan pemasaran Safir Senduk

Dari tabloid Nova, silakan dibaca...semoga mendapatkan pencerahan.

Yang mau join Bossfamily, jangan ragu kontak di sini atau www.bossluarbiasa.com/?id=putri_hayati. Ada kesempatan, modal kecil, rugi kalau dilewatkan. Bulan ini BossFam melahirkan lagi dua SM dan Director baru. Di BossFam, kalau Anda mau dan komit, Insya Allah berhasil. Banyak yang menutup mata padahal tidak tahu apa-apa. Minimal, kasih kesempatan pada diri Anda untuk mendengarkan dan memikirkannya.


Pak Safir yang terhormat,

Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang
bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok,
saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu.
Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya
sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua
anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak
ceritakan?
Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya,
dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa
dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena
suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup
tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup
berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal
enggak apa-apa kan Pak Safir?
Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terus
memberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti
saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa
mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
N di Jakarta

JAWABAN :


Ibu N di Jakarta,
Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara
apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis
itu bagus sekali. Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat
tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu
mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik.


Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus,
masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di
bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan
saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.


1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini
Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga
terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang
berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis
jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda
hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya,
banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil
tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.


Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihat
apakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan
pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para
kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda
bisa
melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.

2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya
Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa
gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama
adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung
(direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual
dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang,
kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan
membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda
punya uang.


Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan
lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli?
Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa
mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai
pengeluaran- pengeluarannya.

Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual
jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada
perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa
pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli.
Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan
pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?


3. Saya sibuk dan tidak punya waktu
Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari
perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka
adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa
di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat
mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak
lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time
atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka
bekerja di kantor mereka.


Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya
mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak
melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan
pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalti
kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk
bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.


Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini.
Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan
baik.

4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar
daripada yang masuk belakangan
.
Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun
2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk
sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa
berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum
berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau
lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.


5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual
Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu
punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan
pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan
untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan
membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.

Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi
bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka
tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.

Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga
untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan
jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda
juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk
tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi
Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.


Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda.
Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.

Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA

Rabu, 28 Oktober 2009

meriahnya oriflame...happy-nya BossFamily...

Siapa bilang bisnis itu cuma bikin kepala jadi puyeng dan hati deg-degan karena pendapatan yang belum jelas n pengeluaran yang belum jelas...
Siapa bilang bisnis itu selalu identik dengan kesusahan dan kesulitan ditambah kelelahan n bikin waktu senang-senang jadi kurang, karena harus mikirin terus gimana caranya bayar gaji karyawan bulan ini, bayar tagihan bulan ini, dan sebagai, dan sebagainya...
Kalau kamu merasa begitu, mungkin sudah saatnya kamu ngelirik bisnis yang saya ikuti sekarang. Bisnis murah, meriah, senang hati..

Minggu, 25 oktober 2009, ruangan lantai dasar oriflame bulungan terlihat meriah banget dengan balon warna-warna dan pita di sana-sini, plus keramaian suara krucil-krucil yang tumplek uwek jadi satu dengan para bapak dan ibu mereka yang juga ada di sana. Ada apakah gerangan??kok kayak ada yang ulang tahun?? yupp benar banget...tanggal 25 oktober kemarin, BossFamily merayakan hari jadinya yang ke-5. Hehehe..ternyata masih bocah ya...tapi coba lihat dong pergerakannya...udah puluhan leader yang dilahirkan di sana di usianya yang masih balita ini. Gimana kalau udah remaja ya..wa...antrian DIAMOND bisa berderet-deret, berkat semua fasilitas dan kebersamaan yang ada di BossFam ini. Salah satunya insya Allah adalah gue, amiinn...

Diawali dengan nyanyi-nyanyi dan games riang buat para bocah, kemeriahan udah berasa dari awal acara. Radjadalle, yang pas masuk ruangan sempat minta duduk dulu di depan, berhubung masuk angin di perjalanan, langsung on begitu masuk ruangan. Apalagi pas acara nyanyi-nyanyi, dengan segala senang hati duduk di barisan depan anak-anak di depan panggung, ikut bernyanyi bersama. Hilang deh tuh segala keluhan mau muntah n masuk angin yang sempat bikin gue deg-degan di jalan. Puncaknya pas games mencari permen, wuihh...dengan semangat 45 doi nyari-nyari permen yang ada di sekitar panggung. Meskipun awalnya gak nemu, si kecil akhirnya berhasil mengumpulkan ceceran permen anak-anak lain yang berjatuhan pas rebutan naik ke panggung. Senyumnya lebaarrrr...banget sambil mamerin permen yang berhasil dikumpulkan ke gue. Secara hari ini boleh makan permen sepuasnya, doi kelihatan bahagia banget, hehehe...

Selesai games cari permen, pertunjukkan pun dimulai. Ada anaknya Mbak Meuthia yang suaranya bagus banget, si kecil yang bisa main keyboard lagu "I Love You, You Love Me- nya Barney", sampe Anna Desi, director yang umurnya masih 19 tahun dengan pendapatan nyaris 10 juta dan dah pasti ke swedia gratis tahun depan, yang ngebawain lagu 'bunda'-nya Melly Goeslow. Lagu ini bikin gue mellow abis dan nyaris nangis sambil terus ngelihat Radja yang asik becandaan dengan teman-temannya. Pengen banget, sayang, suatu hari nanti kamu nyanyiin lagu itu buat Bunda. Sekarang, bunda akan berusaha keras ngejalanin bisnis ini demi kamu, agar punya waktu lebih banyak buat kamu, sehingga kamu gak cuma ngenang bunda sebagai ibu yang hobi ninggalin anaknya, sibuk sendiri, tapi bunda yang mandiri, punya duit sendiri namun tetap bisa punya waktu banyak buat nemenin kamu main dan belajar, amiinn (mellowdotcom).

Selain pertunjukkan-pertunjukkan ini, acara ulang tahun ini juga dimeriahkan sama fashion show keluarga BossFamily. Lucu-lucu banget penampilannya, dari yang bengong di panggung sampai baby yang hobi banget ketawa sambil memperagakan baju bayi yang dipake-nya (tentu dengan digendong ibu-nya). Aduh...ramah banget nih anak...gak ada takutnya tampil di depan orang rame ini....Suara temen-temen BossFam juga dahsyat2 banget, bikin gue minder mau ikut sumbang suara, takut kalah gaya, hahaha...tahun depan, gue janji deh, ikutan nampil buat seru-seruan, hehehe...

Acara ditutup oleh pertunjukkan dahsyat Mayo dan KP (Kak Pita Moluccas, doi BossFam juga loo..manager 15% sudah...kebalap gue :( ) yang keren abis...Mayo sendiri kan juga mantan penyanyi, jadi klop banget ama Kak Pita yang suaranya gak diragukan lagi. Asli deh tuh pada bergoyang heboh dan jejingkrakan, gak di panggung, gak di tempat duduk/berdiri masing-masing. Lucuuu...ngeliat ibu-ibu pada jejingkrakan di panggung. Jadi pengen ikutan juga...Harus buru-buru Senior Manager nih, biar gak malu-maluin kalau mau heboh, hehehe...
Selesai pertunjukkan, kita potong kue deh...radja awalnya dah gak sabar pengen dapet kuenya, tapi segera teralih setelah ngeliat tumpukan kado di panggung n balon warna-warni. Apalagi setelah dia dapet satu kado, yang ampe sekarang dijagain mulu ama doi.

Kebersamaan membawa kemudahan, itu tagline-nya BossFamily, n itu bener2 gue rasain selama ngejalanin bisnis ini. Upline yang bersedia gue repotin, saling support satu sama lain, meskipun kita cross line yang secara sebenarnya adalah pesaing bisnis. Namun, hal itu gak ada di BossFam. Yang ada hepi-hepi bareng, seneng2 bareng, saling bantuin mrospek agar bisa maju bareng-bareng. Hal ini yang membuat gue enjoy aja ngejalanin bisnis ini sampe sekarang. Biar kata ada donlen yang mogok, biar kata dibilang MLM-an itu tipu-tipu (hehehe, dah ngejalanin belum nek? kalau belum sini tak ajarin dulu, biar negative thinking di kepalamu bisa hilang), biar kata ditolak, tapi teteuupppp semangatt...karena gue yakin, ini rumah yang tepat untuk mencapai semua yang gue impikan. Ada puluhan director di BossFam, masa sih gue gak bisa jadi salah satunya?? kebangetan bangettt...

Buat para donlen yang masih tidur, waktu terus berjalan, apa yang kamu lakukan hari ini, akan kamu tuai suatu hari nanti. Pilihannya adalah sekarang atau gak sama sekali. Kamu sudah ada di rumah yang tepat, tempat yang tepat. Belajar dari yang lain, banyak bertanya, dan jalanin tips yang diberikan dengan hati lapang. Insya Allah, semuanya akan sangat mudah. Jangan menunda, istirahat itu nanti kalau CRV dah nongkrong di depan rumah. Sekarang saatnya kerja, kerja, kerja...

Jumat, 16 Oktober 2009

It’s only the way you spend your money…

Yup..benar…inverstasi ternyata gak harus seheboh yang kamu kira dan bisa dilakukan hanya dengan mengubah pola belanja bulananmu. Masa siihhh?? Gak percaya??Baca terus deh tulisan berikut…

Sebelum saya memberitahu kamu investasi murah meriah dengan memfaatkan uang belanjamu ini lebih lanjut, coba sekarang kamu berdiri di depan cermin dan lihat dirimu secara utuh dari atas hingga bawah. Sekarang kita sama-sama checklist produk-produk perawatan diri yang biasa kamu gunakan tiap hari untuk membuat kamu tampil rapi, bersih dan wangi.
Kita mulai ya…

Produk

v

Tubuh

Shampoo


Sabun


Conditioner


Sikat gigi


Pasta gigi


Deodorant


Body lotion


Parfum


Wajah

Bedak


Alas Bedak


Pelembab


Sabun/Pembersih muka


Eye liner


Eye shadow


Blush-on


lipstik


After shave cream


Cream malam


Etc..etc…



Hehehe daftar di atas baru sampe muka, belum buat tangan, tubuh and kaki. Belum juga termasuk produk untuk bagian-bagian tertentu lainnya…dan ternyata …tralalala….banyakkk....ya…produk yang kita gunakan untuk biaya perawatan dan kesehatan tubuh ini, apalagi kalau kamu jenis orang yang sangat memperhatikan penampilan diri…wuihhh….bisa lebih panjang lagi daftarnya nek…sekarang pelan-pelan kalkulasiin nominal uang yang kamu habiskan untuk biaya perawatan diri ini, 100, 200, 300?? Hehehe…lebih kali ya…, secara parfum aja dah 300an sendiri harganya…So, kalau dikalkulasiin, pengeluaran kita (apalagi rumah tangga) untuk produk-produk harian ini (termasuk di dalamnya untuk anak) bisa mencapai 300rb lebih dalam sebulan. Setuju?? Akuuurr… Pertanyaan berikutnya adalah bisa gak sih pengeluaran rutin bulan ini kamu ubah menjadi investasi yang dapat memberikan pendapatan tambahan buat kamu?? Jawabnya….SANGAT BISA, tergantung dari produk apa yang kamu kenakan. Bingung? Gak percaya? Masa sihhh? Sekarang silakan cerna dengan baik informasi yang akan saya sampaikan berikut ini, sehingga saya bisa bilang bahwa semua pengeluaran bulanan kamu ini bisa kamu gunakan sebagai investasi.


Mari kita mulai dengan awal mula terciptanya suatu produk. Ketika suatu produk diproduksi pernahkah terbayangkan oleh kamu ada berapa banyak rantai yang harus dilalui agar produk (katakanlah sabun) yang kamu gunakan bisa sampai ke tangan kamu. Mari kita bayangkan…Dari produsen, produk yang kamu kenakan tidak langsung sampai di kamar mandi dan kamu gunakan sehari-hari. Produk ini harus melanglang buana dulu ke distributor utama, agen dan kemudian pengecer. Jalur ini semakin panjang jika kemudian produk kamu adalah produk impor. Panjangnya jalur ini membuat harga yang sampe ke tengan kamu juga jadi lebih besar (bayangkan kalau tiap distributor mengambil keuntungan sendiri, jumlahnya jadi lebih besar bukan). Selain itu, untuk membuat produk itu dikenal produsen sendiri harus membuat iklan, yang lagi-lagi akan dibebankan pada harga produk.


Sekarang bagaimana caranya produk yang digunakan ini bisa memberikan keuntungan dan menjadi investasi? Intinya, kekuatan penjualan mulut ke mulut, kekuatan penjualan langsung pada customer, memanfaatkan iklan dari ’mulut ke mulut’ dan referensi produk yang memang dahsyat itu. Secara tidak langsung sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari pun kita melakukan referensi, dimana tempat makan yang enak, produk apa yang oke dan sebagainya dan sebagainya. Namun, ketika kita melakukannya, kita tidak mendapatkan keuntungan apapun dari perusahaan/rumah makan/toko yang kita referensikan. Hal ini kemudian ditangkap oleh beberapa perusahaan yang kemudian menjadikannya sebagai prinsip pemasaran mereka. Iklan langsung nek..mulut ke mulut, member get member. Member yang make trus ngereferensiin pemakaiannya ke orang lain, yang mereferensikan mendapatkan imbalan. Itung-itung make iklan di tivi, membuat produk ini lebih mahal dan udah gitu belum tentu dibeli juga, maka sebagian perusahaan menerapkan sistem ini dalam pemasarannya. Untung sama untunglah...yang make untung, perusahaan untung, yang direferensiin juga untung.


Besarnya bonus yang diterima bisa sangat besar loo...tergantung dari seberapa besar kemudian kamu bisa buat tim penjualan sekaligus pemakai kamu. Ya..ada yang bisa jalan-jalan ke luar negeri dua kali setahun, bisa dapet bonus puluhan juta, belum lagi pengembangan diri dan teman-teman baru yang menyenangkan. Temen saya yang referensiin saya aja, belum setahun bergabung dan menukar semua produk sehari-harinya dengan ORIFLAME, tahun ini bakal ke AFSEL and tahun depan ke SWEDIA. Belum lagi bonus bulanannya yang berkisar 7 sampe belasan jeti...wuihh..mantep gak tuh...Saya??? Ya...setelah gabung 4 bulan, dapet lah ratus2 ribu dan mudah2an segera menyusul jalan-jalan ke luar negeri, GRATIS TIS TIS...aminnn...


Jika ada dua produk, yang kamu pake sehari-hari, A dan B, sama kualitasnya, sama harganya, yang satu menawarkan keuntungan jika kamu mau memakai dan mereferensikannya pada orang lain, dan yang lain tidak, yang mana yang akan kamu pilih? Ini bukan masalah uang saja, namun masalah kejelian melihat peluang dengan memanfaatkan apa yang selama ini hanya menjadi pengeluaran, berubah menjadi pendapatan. Semudah dan sesimpel itu.


Masa sihh?? Iya....Alah...harganya jadi berlipat-lipat lebih mahal kalee???...Makanya pinter-pinter liat perusahaan yang nawarin MLM or sejenisnya. Teliti bener dah berapa tahun berdiri, goyah gak sistemnya. Jangan mau kalau harga produk dengan kualitas sama di pasaran ternyata lebih murah...Di oriflame, produk yang ditawarkan harganya beragam dan tidak jauh beda dengan harga produk sejenis di pasaran, dengan kualitas yang sama. Sebut saja, parfum divine, 30ml yang saya beli hanya dengan harga 80rb, bisa awet selama 12 jam ketika saya pakai, atau harga deodoran saya, yang sangat ringan dan tidak lengket, tidak jauh berbeda dengan harga rexona deodorant roll-on yang dikenakan suami. Tidak ada kualitas dan harga yang dilebih-lebihkan. Saya membeli lipstik Giordani dengan harga 70rb, setara dengan RISTRA yang saya pakai selama ini, kualitasnya pun tidak berbeda (di pasaran banyak lipstik dengan harga jauh lebih murah, namun membuat bibir saya jontor) Sekali lagi, itu masalah kejelian kita dalam memilih produk. Buat saya, ketika saya memilih produk maka produk tersebut haruslah berkualitas dan yang pasti menguntungkan.


Jadi..bagaimana, bagaimana?? Masih ragu? Masih mau tanya-tanya, yukk..mariii hubungi saya di sini or by mail. Bareng-bareng yukk ubah pola konsemusi menjadi lebih menguntungkan....C u...

Selasa, 06 Oktober 2009

Promo Oktober....

welcome to October...

banyak banget promo2 terbaru yang keren2 oktober ini, baik buat mereka yang join maupun yang berhasil rekrut. Apaan aja tuh promonya? Kita intip yukkk...

Promo untuk member baru :
Mereka yang join per october dapat Welcome Program yang oke banget dari Ori :
1. WP 1 : Belanja 75 BP (380-400ribu) selama 30 hari sejak bergabung maka gratis eyeliner stylo Rp 89.000, di bulan berikutnya (ajiibb..)
2. WP 2 : Kumpulkan 100 BP selama bulan kedua, maka Amethyst Fatale Eau de Parfum, akan jadi milik anda, gratisss...(Rp 349000 boo...)
3. WP 3 : Kumpulkan 125 BP pada bulan ketiga, maka Retro Bag trendi (Rp 379.000) akan jadi milik Anda, Gratiss....

Promo untuk Rekrut :
1. rekrut 2 teman bulan ini dan bantu mereka untuk mencapai WP 1 dan dapatkan parfum Amethyst Fatale Eau de Parfum, senilai Rp 349.000,00
2. Rekrut 3 teman bulan ini dan bantu untuk memenuhi kualifikasi WP 1, maka retro bag dan Amethyst Fatale Eau de Parfum akan jadi milik anda...gratissss....

keren abisss kan...apa sih yang gak buat konsultan????

Jumat, 21 Agustus 2009

Apa Manfaat Oriflame Buat Gue..??

Pertanyaan ini ditanyakan seorang teman (donlen baru gue) beberapa hari yang lalu. Pertanyaan yang bikin gue tersenyum, mengingat dari kemarin-kemarin pengen banget gue nulis tentang dampak ikut bisnis ini terhadap religiusitas gue (cie..bahasanya..)

Agustus ini, genap tiga bulan gue join oriflame. Meskipun masih merangkak naik levelnya (insya allah bulan ini 6%), gue yakin seyakin-yakinnya, pertemuan gue sama Ilna, 3 bulan lalu adalah jawaban dari segala doa-doa dan keinginan gue selama ini. Berbulan-bulan sebelumnya gue selalu bermimpi ingin bisa kerja dari rumah, ingin punya penghasilan besar tanpa harus mengorbankan keluarga. Gue coba buat berbagai macam bisnis, jatuh bangun, rugi iya untung belum tentu, demi mencapai impian ini, lagi-lagi kepentok sama terbatasnya waktu yang tersedia untuk secara penuh menjalani bisnis gue. Sekali waktu gue pernah bilang sama teman, sambil becanda, "kasih gue kerjaan part-time tapi salary-nya oke donggg..", dan dengan sukses si teman bilang gini, "kalopun ada, dah gue ambil duluan kalee puttt.."hehehe...

Itu dulu. Setelah searching-searching di internet peluang passive income, work from home, atau apalah itu namanya selama berbulan-bulan, dan berulangkali menolak bisnis apapun yang namanya MLM, akhirnya gue ketemu Ilna. Orang yang sangat tepat, yang akhirnya gue sadari mampu membimbing gue di bisnis ini. Ilna yang akhirnya membantu gue melihat pilihan lain dalam hidup gue. Pilihan lain yang awalnya selalu gue tolak, MLM.

Tiga bulan sudah, lalu kemudian apa yang gue pelajari?
Banyak...banget.... Bukan hanya sekedar jadi lebih perhatian sama penampilan diri yang bikin orang sekantor heboh (secara kantor gue NGO kampus, jadi ngeliat dandan rapi dikit rada rusuh :)) maupun suami berkomentar : "iya...siapa sih yang nggak senang istrinya tambah cantik?"(halah...tersipu-sipu), tapi ada dampak lain yang jauh lebih positif berkaitan dengan perubahan gue dalam memandang hidup gue saat ini.

Yang pertama, bisnis membuat gue tahu bahwa semua impian gue bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai. Pada dasarnya gue ini pemimpi, banyak rencana dan banyak keinginan. Pengen punya sekolah, pengen jualan online, pengen buat konsultasi psikologi online, buat lembaga buat anak kebutuhan khusus, dan sebagainya, dan sebagainya, dan seterusnya. Namun sayangnya, sejauh ini kok rasanya susyaahhh...banget mewujudkan impian-impian gue ini. Bertahun-tahun mencoba bekerja kantoran sambil nyambi ngerjain ini itu, aduhhh...kayaknya rontok banget badan gue. Belum lagi urusan rumah tangga yang musti jadi perhatian juga. Alhasil, banyak impian akhirnya ditunda dan diam-diam terlupakan (hiks..). But then, gue ketemu Oriflame. Hidup gue kembali bergairah. Apa yang gue inginkan selama ini, kebebasan mengatur waktu dengan penghasilan besar, terpampang di depan mata, tinggal sekarang gue mau kerja keras jalanin atau nggak. Dengan waktu yang bisa gue atur sesuka gue, gue tahu gerbang ke arah impian-impian lain akan terbuka semakin lebar.

Yang kedua, ini mungkin hikmah dari menjalani sebuah bisnis, seperti anjuran Rasulullah, gue merasa menjadi lebih religius, lebih pasrah. Menjalani sebuah bisnis, apapun jenisnya, mau MLM atau bukan, dituntut komitmen dan kerja keras. Bisnis, seperti kata seorang teman, ibarat bermain judi, lebih tidak bisa diprediksi. Namun, resiko-resiko yang ditimbulkan ini membuat kita berdoa dua kali lipat lebih kenceng daripada sebelumnya. Hal ini gue rasakan juga saat menjalankan bisnis ini. Meskipun resiko yang ditanggung relatif tidak ada (daftar cuma 40 ribu, mannnn....), harapan dan keinginan yang kuat mendorong untuk berdoa lebih sering daripada sebelumnya. Bersamaan dengan itu, kesadaran akan makna hidup, bahwa kita bukan siapa-siapa tanpa Allah Ta'ala, perlahan menancap semakin dalam, sehingga kepasrahan akan hasil akhir setelah usaha dan doa pun semakin bertambah. Ujung-ujungnya, secara perlahan-lahan gue berkembang menjadi pribadi yang lebih religius ;).

Kamis, 13 Agustus 2009

Renungan Hari Ini...

Pernah ngerasa putus asa? pernah ngerasa down menjalanin bisnis ini? Saya pernah, dan itu menurut Saya merupakan hal yang wajar dalam menjalankan suatu bisnis. Apapun itu. Masalahnya kemudian, ketika kamu putus asa dan kelelahan apa yang kamu lakukan? Apakah kemudian berhenti dan kemudian menyerah? Atau kemudian introspeksi, mengingat kembali tujuan awal menekuni bisnis dan kemudian mengatur strategi kembali? Saya pilih melakukan yang kedua. Dan ketika Saya melakukannya, kembali mengukuhkan hati, pertolongan-pertolongan akan berdatangan dari arah yang tidak disangka-sangka.